Sabtu, 08 Agustus 2015

Phuket Trip 2013

Ceritanya saya dan suami memilih honeymoon ke Phuket bulan April tahun 2013,,tapi saya baru menulis kisahnya sekarang hehe, maklum newbie blogger. Kami pesan tiket pesawat penerbangan langsung dari Jakarta - Phuket dengan AirAsia dan untuk hotel kami memesan lewat Agoda. Kami menginap di daerah sekitar Patong Beach, jadi kalau main ke pantai tinggal jalan kaki. Banyak sekali pilihan hotel di daerah sekitar Patong dan jangan lupa booking dahulu sebelum berangkat. Karena ini pengalaman pertama saya ke Phuket, saya sering browsing untuk menentukan tempat-tempat yang harus dikunjungi dan bagaimana menuju ke tempat tersebut, dari situ saya menyusun itinerary dan mendapat kontak pin BB Ms. Ladda 27085B46 atau + 668948470707 (mudah2an masih update hehe) yang menawarkan paket trip dengan harga yang murah, akhirnya saya pesan 3 paket trip, yaitu Phi Phi Island THB 1200/orang (meliputi Khai Island, Maya Bay dan Phi Phi Don), James Bond Island THB 1100/orang (meliputi James Bond, Sea Canoeing Pha Nga, Panyee Village) dan Krabi Island THB 1500/orang (meliputi Poda Island, Chicken Island, Railay Beach, Ao Nang Bech),  dan sekaligus taxi untuk menjemput dari bandara, waktu itu dihargai THB 600, lebih murah naik shutlle bus, tapi karena kami sampai sudah pukul 9 malam jadi kami memutuskan naik taxi. Sebenarnya harga yang paket trip yang lebih murah ada, karena ketika saya sampai disana dan jalan-jalan di sekitar Patong Beach banyak banget kios ataupun toko kecil yang jual paket trip, ya harganya bervariasi tergantung isi paket yang dipilih juga, jadi jangan khawatir kalau dari Indonesia belum booking paket trip langsung go show kesana juga aman, banyak banget pilihannya. 

Setelah mendarat, kami keluar pintu bandara, tengok kanan kiri, eh..driver yang jemput kita udah standby,,mobil taxi nya keren,,sedan chevrolet yang dilengkapi lampu led di interior dan eksterior plus sound mobil yang kece deh,,selama perjalanan lagu RnB menggema hahaha... dah macem betul mau disko dalam mobil dan karena laju kendaraan disana ngebut2 serasa di film Fast Furious hahaha...
Sampai di hotel, kami sudah ditunggu oleh Ms. Ladda,,yaa orangnya kecil dan gesit, cocok deh emang jadi marketing,,dan bisa bahasa Indonesia, katanya banyak pelanggan saya orang Indonesia. 

Setelah check in hotel, kami langsung jalan ke Bangla Road yang terkenal di Phuket, suasananya seperti di Legian, Kuta, Bali, tempat hiburan malam ada pub, cafe, resto dan pijat spa. Semakin malam semakin ramai..
Suasana di Bangla Road

Suasana malam hari di pinggir Patong Beach

Hari Pertama :
Pukul 06.00 pagi kami sudah bangun dan segera bersiap-siap, karena tur hari pertama ke Phi Phi Island akan dimulai dengan penjemputan pukul 07.00 pagi. Tepat pukul 07.00 sudah ada mobil yang menjemput kami dan langsung membawa ke dermaga menuju speed boat kami. Dari dermaga menuju pulau pertama dibutuhkan waktu sekitar  1 jam dan sampailah kami ke Phi Phi yang terkenal dari film The Beach.

Phi Phi

Snorkeling di sekitar area Phi Phi


Rata-rata tur dimulai pukul 07.00 pagi dan kembali pukul 17.00 dan yang saya sangat suka adalah pick up service nya, mobil nyaman dan drivernya ramah-ramah. Pada malam harinya kami pergi ke pertunjukan Simon Cabaret Show, yup ini show nya cowo2 cantik hahaha, tp mmg cantik lo..

boleh foto bareng tapi tetep harus bayar haha :D

harga tiket reguler 700 Bath/orang


Hari Kedua :
Alarm jam berbunyi tepat pukul 05.30 pagi waktu Phuket, kami bergegas mandi dan sarapan karena pukul 07.00 sudah ada yang menjemput kami untuk trip ke Pha Nga Bay atau yang lebih beken disebut James Bond Island, kenapa disebut James Bond ? Yup tempat ini pernah dijadikan lokasi shooting sebuah film James Bond "The Man with the Golden Gun" seperti apa wujud lokasinya.. this is it..

perjalanan ke James Bond Island ditempuh dalam 1 jam

James Bond Island




Sea Canoeing Pha Nga (Amazing Cave)

Waktu tidak terasa sudah pukul 17.00 waktu Phuket dan kami sudah sampai lagi di hotel,,capek tapi fun,, next malam ini kita mau ke Phuket Fantasea yang menyuguhkan teater kebudayaan Thailand dimana pemeran binatang di show ini asli,, seperti gajah dan harimau..amazing..tapi selama show berlangsung camera tidak boleh digunakan. Untuk harga tiket yang sudah termasuk fasilitas antar jemput sebesar 750 Bath/orang.

 mural painting di atap pintu masuk

Si Gajah Thailand





Hari Ketiga :
Tiit..Tiit..Tiit..yak alarm berbunyi pukul 05.30 waktu Phuket, wow udah hari ketiga aja ni,,besok udah balik pulang ke Jakarta hiks,,yup hari ini harus dipuas2in haha. Trip hari ketiga ini kita akan ke Krabi Island. Pukul 07.00 tepat kita sudah dijemput untuk menuju dermaga untuk naik Big Boat dan dibutuhkan sekitar 1,5 jam untuk menuju ke Krabi Island. Sampai di dermaga Krabi kita pindah ke speed boat yang muat sekitar 20 orang untuk mengelilingi pulau2 sekitar Krabi. Yak kita akan berenang, snorkeling dan berjemur,,aseeekkk :D





Hari Keempat: Time to go home
Sebelum pulang, kami mencoba thai massage yang banyak dijumpai di sekitar Bangla Road, hmm..maknyus rasanya, pegel2 hilang setelah 3 hari jadi anak pantai hahaha. Setelah pijat, kami belanja oleh-oleh di sekitar Bangla Road. Untuk harga oleh-oleh seperti kaos ada yang sudah harga pas ada yang masih bisa ditawar dan masih banyak bentuk oleh-oleh lain seperti tas, magnet kulkas ataupun gantungan kunci. Oiya,,jangan lupa mencoba keliling naik tuk tuk yaa,,tuk tuk itu seperti bemo kalau disini, kami membayar 150 Bath untuk keliling dari hotel ke pusat Bangla Road. 
Selesai sudah kisah kami di Phuket, mudah-mudahan bisa bermanfaat :)

di dalam tuk-tuk




Sabtu, 24 Januari 2015

Osaka menjadi penutup perjalanan kami.. Sayonara Jepang!!

Setelah 1x24 jam kami berkeliling Kyoto, keesokan harinya kami bersiap melanjutkan perjalanan kami ke Osaka. Kami menggunakan Shinkansen Nozomi dari Kyoto ke Osaka yang ditempuh dalam waktu 15 menit dengan harga tiket JPY 1380 per orang untuk unreserved seat. Saya takjub dengan Kyoto Station, stasiun yang modern, bersih & nyaman sudah seperti international airport, tersedia juga tempat isetan department store.

Kyoto Station
Modern, Bersih & Nyaman

Kota Osaka sama halnya dengan kota Tokyo, modern, tertata rapi & bersih. Karena waktu kami terbatas, jadi kami bergegas menuju tempat tujuan yang sudah kami rencanakan yaitu Osaka museum of history dan Osaka Castle, kedua tempat ini letaknya sangat berdekatan sehingga cukup dengan jalan kaki. Oiya, karena di Osaka kami hanya one day trip jadilah kita membawa tas kemana-mana sudah persis seperti turis nyasar hahaha..untunglah kita terselamatkan oleh fasilitas coin lockers yang banyak ditemui di setiap tempat keramaian seperti di stasiun kereta, harganya terjangkau JPY 300 untuk locker ukuran kecil & JPY 400 untuk locker ukuran sedang dan JPY 500 untuk locker ukuran besar dan tidak dihitung per jam. Koin yang digunakan hanya pecahan JPY100, jadi simpanlah uang koin JPY100 untuk saat seperti ini sangat berguna. Oiya,,jangan lupa catat secara detail tempat kita menyimpan tas, difoto bila perlu, seperti yang tadi saya sampaikan, ada banyak coin lockers bertebaran.

Tas backpacker ukuran 20 liter muat di locker ukuran sedang

Osaka Castle
Wow,,itu kata-kata pertama saya saat melihat Osaka Castle ini,,arsitek dan design bangunannya sangat cantik, bentengnya dikelilingi oleh parit yang besar seperti sungai, hampir sama dengan Nijo Castle di Kyoto. Walaupun capek juga jalan kaki dari pintu gerbang depan sampai menuju istana ini fiuhh,,tapi terbayar dengan indahnya pemandangan dari atas istana ini :) 
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah menjelang malam, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi ebisu bridge di canal dotonburi yang terkenal dengan papan iklan besar dari perusahaan Permen Glico, menampilan seorang pelari yang melintasi garis finish.







Ebisu bridge menjadi destinasi terakhir kami di Osaka, tidak terasa selama 5 hari kami berkeliling Jepang secara maraton ke Tokyo, Kyoto dan Osaka, saatnya kami kembali ke Jakarta. Banyak hal yang saya dapatkan dari negeri sakura ini, selain mengagumi kemajuan teknologinya,  budaya, bangunan bersejarah, infrastruktur, kuliner, kebersihan lingkungan dan keramahan orang Jepang. Nah, ada satu hal yang membuat saya sangat terkesan dengan keramahan orang Jepang, sewaktu kami di Gion, Kyoto kami bingung naik bus yang mana untuk kembali ke tempat penginapan, kami bertanya kepada seorang Bapak yang berpakaian jas rapi yang sepertinya baru pulang dari kantor, saya yakin dia mengerti bahasa Inggris, namun dia menjawab tetap dengan bahasa Jepang dan dia mengerti maksud pertanyaan kami, kemudian dengan bahasa tubuh bapak tersebut mengajak kami berjalan dan kami benar-benar diantar sampai ke tempat pemberhentian bus yang benar,,wow,,,terharu..Oiya saya mau berbagi sedikit tips untuk teman-teman yang ingin berlibur ke Jepang antara lain sebagai berikut :
  • Rajin browsing, membaca buku maupun blog tentang Jepang dari ketiga hal ini saya & suami bisa menyusun itinerary (jadwal perjalanan) yang kami inginkan saat berada di Jepang dan terbukti efektif semua destinasi yang kami inginkan berhasil dicapai, ya walau terkadang nyasar2 juga hehe..
  • Lengkapi dokumen kelengkapan seperti paspor dan VISA
  • Download gambar peta subway atau JR Line di setiap kota yang akan kita kunjungi
  • Booking hotel sebelum kita berangkat ke Jepang, carilah hotel yang dekat dengan subway station
  • Kalkulasi semua biaya yang kita butuhkan selama di Jepang, jangan lupa membawa credit card untuk berjaga-jaga
  • Aktifkan paket internet, sms dan telepon operator kita sebelum berangkat, karena disana saya kesulitan mencari sim card, ternyata kebanyakan handphone di Jepang sudah di-inject dengan nomor jadi harus sewa handphone dan ternyata harga sewanya cukup mahal
  • Jangan lupa membawa charger dan power bank. Oiya karena di Jepang bentuk steker listriknya  berbeda dengan di Indonesia, bentuknya lempengan pipih (bisa dilihat gambarnya di google) jadi belilah steker listrik kaki 3 yang cocok
  • Bawalah sepatu yang paling nyaman buat kita untuk berjalan jauh, karena disana kita akan jalan, jalan dan jalan namanya juga jalan-jalan hahahaha
Sekian sedikit cerita kami selama berada di Jepang, mudah-mudahan membawa manfaat bagi pembaca :) Arigatō gozaimasu




Rabu, 31 Desember 2014

1 x 24 jam mengelilingi Kyoto

Pagi itu pukul 06.00 tepat sesuai jadwal bus, kami sampai di Kyoto setelah menempuh perjalanan selama 7 Jam dari Tokyo. Kami bergegas turun di depan Kyoto Station karena dekat dengan penginapan. Suasana pagi itu masih sepi, udara sangat bersih & segar dan ada hal unik yang kami temui di foto ini :
Mungkin dia lelah...

Kami mengira mungkin Bapak ini mabuk karena minum sake semalam atau memang bekerja terlalu keras sehingga tertidur di pinggir stasiun seperti ini tidak masalah baginya,, ya ini membuktikan bahwa tingkat kriminalitas seperti pencurian di Jepang sangat rendah, bisa dibayangkan kalau di Indonesia kita yang ketiduran di tempat umum hehehe,,maaf bukan bermaksud meremehkan negara sendiri,,mungkin sebagai bahan supaya kita lebih tertib dan disiplin.


Foto ini saat kami sedang berada di Nijo Castle salah satu situs bersejarah yang dibangun pada tahun 1626. Pada saat kami masuk ke dalam kastil alas kaki harus dilepas, barang bawaan harus diletakkan diluar dan tidak boleh mengambil foto di dalam. Di dalam ada banyak ruangan berbentuk persegi yang dindingnya dihiasi oleh lukisan, berlantai kayu & berpintu geser.
Selain itu kami mengunjungi beberapa kastil dan kuil bersejarah lainnya di Kyoto seperti Sanjusangendo Temple dan Kyoto Imperial Palace.


Kami tidak sengaja melihat toko yang menjual pedang katana dan shuriken, kami sempat masuk untuk melihat-lihat, keren juga sebagai kenang-kenangan tapi harganya juga keren hahahaha (saat itu sekitar  JPY/IDR 116.00) masih panjang perjalanan bung!!!!!



Masih ingatkah anda dengan film Memoirs of a Geisha ? Salah satu scene filmnya diambil disini..di Bamboo Groves di daerah Arashiyama, sekitar 15 menit dari Kyoto dengan menggunakan Japan Railways (JR). Ternyata didalam bamboo groves ini adalah areal pemakaman dan suara lonceng dari kuil shinto makin membuat mistik tempat ini. Setelah puas berputar-putar kami pun segera kembali ke Kyoto untuk melanjutkan ke tujuan terakhir kami di Kyoto.


Kami mengunjungi Gion district yang terkenal dengan Geisha..kami melihat beberapa Geisha dengan tata rias berbedak tebal putih sekali & mengunakan kimono yang cantik serasa menonton secara real film Memoirs of a Geisha...
Malam semakin larut dan badan sudah lelah setelah seharian berkeliling, kami pun bergegas kembali ke penginapan, karena besok pagi kami harus melanjutkan perjalanan kami.







Selasa, 09 Desember 2014

Lake Kawaguchiko, Gunung Fuji, Odaiba

Selamat pagi Tokyo.. pukul 06.00 kami sudah bangun dan bersiap-siap menuju Lake Kawaguchiko dan Gunung Fuji. Kami menggunakan transportasi bus yang tiketnya sudah kami beli di hari sebelumnya, harga tiketnya per orang JPY 3000 untuk pulang pergi dari Shinjuku ke Lake Kawaguchiko, namun untuk tiket bus pulang kita beli pada saat sampai di Kawaguchiko Station. Tiket bus bisa juga dibeli online juga melalui highway-buses,jp , saat itu kebetulan kami membeli langsung tiket bus di area Shinjuku Station, kami mengikuti petunjuk Shinjuku Expressway Bus Terminal dan berhasil menemukan penjualan tiketnya seperti ini :

panoramio.com

Shinjuku ke Lake Kawaguchiko ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit dengan bus. Bus nantinya akan berhenti di dua pemberhentian, salah satunya berhenti di FujiQ Highland Resort dan satunya seperti pemberhentian bus biasa, nah,, kita turun di Kawaguchiko Station. 




Setelah sampai di Kawaguchiko Station, sebenarnya kami ingin melanjutkan perjalanan ke Fuji Subaru 5th Station untuk melihat lebih dekat lagi Gunung Fuji dengan biaya bus per orang JPY 2100 dan waktu tempuh perjalanan 50 menit, namun sayang kami belum beruntung hiks,, karena cuaca kurang mendukung gerimis dan berkabut tidak ada bus untuk naik ke Fuji Subaru, sedihhhh :( :( 
Akhirnya kami memilih untuk berkeliling Lake Kawaguchiko dengan sight seeing bus seharga JPY 1030 dan mencoba naik cable car Kachi Kachi Ropeway menuju puncak Gunung Tenjo supaya bisa melihat keindahan Gunung Fuji, tapi sedih kembali berulang hiks,, Gunung Fuji tertutup kabut :(





Setelah berkeliling di area Lake Kawaguchiko kami menunggu bus yang membawa kami pulang ke Shinjuku, karena masih ada beberapa tempat yang harus kami kunjungi antara lain Ginza dan sebagai penutup adalah Odaiba. Ginza dikenal sebagai kawasan perbelanjaan mewah di Tokyo, dan memang toko dengan brand ternama disajikan disini. Selanjutnya Odaiba, pulau buatan yang dulunya  disebut juga pulau sampah, sekarang disulap menjadi pulau yang romantis, disini kita bisa berfoto di patung Liberty seakan-akan kita berada di Amerika hahaha.. Rainbow bridge yang indah dan robot Gundam raksasa.



Waktu sudah semakin larut, kami pun bergegas kembali lagi ke Expressway Bus Terminal karena pukul 23.00wib  jadwal bus malam akan berangkat ke Kyoto. Harga tiket bus malam JPY 7000 per orang dan perjalanan ditempuh selama 7 jam jadi bisa dibilang menghemat uang hotel satu malam hehehe,, bus nya sangat nyaman sudah disediakan bantal, selimut dan sandal. 




Sabtu, 22 November 2014

Shinjuku, Shibuya - Tokyo


Setelah sejenak meluruskan kaki di hotel yang berlokasi di daerah Shinjuku, kami langsung menuju ke tempat-tempat yang harus dikunjungi seperti Shibuya dan Harajuku. Nah yang ini berjalan menyusuri pertokaan di daerah Shibuya sambil ditemani rintik hujan hehe. Bisa dilihat bahwa trotoarnya sangat lebar, bersih   dan sangat nyaman untuk pejalan kaki. Oiya karena bulan Juni di Jepang sudah mulai musim hujan jadi saya beli payung bening lucu ini, harganya sekitar 45 ribu rupiah, murah kan...


Ini dia,, kalau ke Tokyo belum kesini rasanya belum afdol walau cuma foto di depan patung anjing bernama Hachiko yang terkenal kisahnya karena kesetiaan kepada tuannya. Patung ini bisa ditemui tepat di depan pintu keluar Shibuya Subway Station. Tak jauh dari sini kita akan menuju ke persimpangan yang terkenal di dunia, sampai-sampai dipakai syuting film The Fast and Farious - Tokyo Drift, yak persimpangan Shibuya yang sudah terkenal karena ribuan orang tumpah ruah untuk menyeberang setiap harinya.



Tokyo Tower di malam hari...sangat indah...Tower ini terletak di Shiba-koen district of Minato dan tower ini tertinggi kedua di Jepang karena di tahun 2011 sudah ada Tokyo Skytree yang terletak di Sumida. Kami tutup perjalanan hari pertama kami disini, esok harinya kami akan melanjutkan perjalanan panjang kami ke tempat yang lebih seru ^_^



Jalan - jalan nekat ke Jepang - Berangkat

Ternyata buat saya menulis blog itu tidak gampang, harus ada mood pengen nulis atau malah terpaksa karena diledek suami, "katanya mau nulis,,mana??! " wkwkwk,, 
Akhirnya sore ini, setelah pulang kantor, saya lagi mood nulis lagi, daripada bermacet-macet ria di jalanan Ibukota yang teramat padat apalagi ditambah hujan. idihhh... mending saya duduk manis disini, mencoba menulis, sambil menikmati minuman favorit saya Hot Chocolate hmmmm.. Jadi begini ceritanya..

Hari itu, hari Selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 3 sore kami sudah berada di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Tepat pukul 18.30 pesawat favorit kami Air Asia tujuan Kuala Lumpur siap diberangkatkan. Jakarta - KL ditempuh kurang lebih 2 jam dan terdapat perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta.


Sesampainya di KLIA 2 bandara baru di KL, kami langsung menuju transit atau dalam bahasa melayu Pelepasan antarbangsa. Bandara ini masih sepi karena terbilang masih baru. Sambil menunggu keberangkatan 00.45 am, kami berputar2 mencari food court,  tapi hanya McD saja pilihannya, food court masih dibangun. Setelah selesai makan kami langsung menuju ruang tunggu kami untuk berpindah ke pesawat Air Asia X (pesawat Airbus) yang akan membawa kami ke negeri matahari terbit,,kami akan mendarat tepatnya di Chubu International Airport Nagoya. Saya dan suami memilih turun di Nagoya karena saat itu tiket Jakarta - Nagoya lebih murah dibandingkan Jakarta - Tokyo hehehe hampir setengahnya,,nah kalau turun di Nagoya kemudian lanjut ke Tokyo bisa dengan kereta cepat  (Shinkansen) yang harganya juga memang mahal sekitar 10.320jpy atau 1,2 juta rupiah (waktu itu jpy/idr 116.00) jadinya kan sama saja pengeluaran untuk tiket berangkatnya tapi bisa merasakan pengalaman naik kereta cepat hehehe..

Setelah 6,5 jam penerbangan akhirnya sampai juga di Chubu Centair Nagoya,,,yeaayyyyy!!! 
Takjub,,bandara ini dibangun diatas pulau buatan..dan untuk menyeberang ke Nagoya digunakan kereta namanya Mietetsu yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 3o menit untuk menuju Nagoya Station, harga tiketnya 1230jpy/orang. Oiya.. petugas imigrasi maupun petugas keamanan sangat ramah lho..dan membantu walaupun tidak semuanya berbahasa Inggris namun mereka bisa membaca bahasa tubuh kita kalau kita turis yang lagi mencari arah haha,,






Sampailah kami di Nagoya Station dan selanjutnya kami mencari tiket Shinkansen, dan kami mendapatkan tiket Shinkansen Nozomi seharga JPY 10.320  untuk unreserved seat (tempat duduk acak) kalau untuk reserved seat lebih mahal JPY 1000,  lumayan kan bisa buat yang lain. Untuk melihat lengkap jadwal kereta Shinkansen bisa di klik www.hyperdia.com. Kami sempat bingung karena di tiket shinkansen tidak tertulis jam keberangkatan dan berbahasa jepang semua wkwk.. Setelah bertanya2 akhirnya mendapatkan pencerahan kalau tiket ini untuk jam berapapun, karena hampir tiap 10 menit shinkansen akan lewat. 
Perjalanan dari Nagoya Station ke Tokyo Station dengan Shinkansen ditempuh dalam 1 jam 40 menit   dibandingkan dengan naik bus dibutuhkan waktu sekitar 6 jam tapi dengan harga lebih murah dibanding Shinkansen. 
Tiket Shinkansen, rute Nagoya ke Tokyo

Suasana di dalam Shinkansen

Setelah kami sampai di Tokyo Station, kami bergegas menuju hotel tempat kami menginap. Ada dua pilihan kereta Subway atau JR Line, kami memilih Subway, karena kebetulan hotel tempat kami menginap dekat dengan subway station dan menurut kami lebih mudah berkeliling dengan subway, untuk peta Subway bisa klik www.tokyometro.jp/en/subwaymap/. Kami membeli tiket diskon (special pass) Toei and Tokyo Metro One Day Economy Pass seharga JPY 1000 jadi bisa dipakai keliling Tokyo seharian. 

Minggu, 09 November 2014

Jalan - jalan Nekat ke Jepang - Persiapan

Saya tidak pernah membayangkan akan  jalan-jalan ke Negeri Sakura sebelumnya, yaak Jepang. Berawal dari melihat website band kesayangan, Coldplay akan konser pada tanggal 12 Juni 2014 untuk promo album terbaru mereka 'Ghost Stories' di Tokyo, Jepang Aaaakkkkkkkkkk! satu-satunya negara Asia yang dipilih Coldplay untuk promo album  baru mereka. Dan kegilaan saya dimulai hahaha... rasanya harus kesana nih, gimanapun caranya. Suami hanya bengong mendengar keinginan saya itu, dia pikir saya lagi stres kali ya sampai segitunya ngefans hahaha.. Jadilah seminggu lebih pasang mata meminta belas kasihan seperti Puss in boots. Sampai akhirnya suami bilang, oke kita berangkat, tapi kamu yang atur semua ya,,aq bagian budget aja.. Yeayy berangkat!!! 

Hal pertama yang saya lakukan adalah browsing tiket pesawat, dari beberapa pilihan maskapai penerbangan ke Jepang, kebetulan Air Asia yang paling murah hehehe.. 
Persiapan yang lain adalah info pembuatan VISA karena kerjasama Indonesia - Jepang untuk program bebas VISA belum tahu kapan akan ditetapkan. Selain itu, membeli buku karya Mba Claudia Kaunang dengan judul Rp 2,5jt Keliling Jepang Tokyo-Lake Kawaguchiko-Kyoto-Osaka (asli buku ini membantu bangettt) dan membaca blog orang-orang yang pernah ke Jepang.

Untuk cara & syarat pembuatan VISA bisa langsung klik www.id.emb-japan.go.jp. Oiya pastikan paspor masih berlaku yaa. Saya sempat mengalami kerumitan dalam mengurus VISA, untungnya saya membaca syarat di website kedutaan Jepang dengan seksama, jadi sewaktu membuat paspor saya menggunakan KTP Malang di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, sedangkan untuk membuat VISA Jepang harus datang ke wilayah kedutaan yang sesuai dengan alamat yang tercantum di Paspor, jadilah saya harus mengurus migrasi alamat ke kantor imigrasi dengan KTP saya yang baru, cara migrasi alamat hampir sama seperti membuat paspor baru hanya saja tidak perlu foto lagi. 

Menunggu keputusan diterima atau ditolak VISA Jepang membuat hati ketar ketir selama 4 hari,,karena dengar cerita teman yang sudah beli tiket pesawat PP eh.. ga taunya VISA ditolak tanpa ada keterangan kenapa. Namun membaca blog orang yang sudah pernah berhasil membuat VISA Jepang membuat saya agak lega, yang penting penuhi segala persyaratannya dengan baik, salah satunya karena biaya hidup di Jepang tergolong tinggi sehingga persyaratan untuk rekening koran yang dilampirkan harus menunjukkan dana kita siap untuk pergi ke Jepang, misalkan dalam satu hari kita anggarkan dana Rp 1 jt tinggal dikali dengan lama hari kita berada disana. Dan,,terbukti VISA Jepang kami disetujui hehe..  Namun sayang oh..sayang sekali saya harus menelan rasa kecewa juga karena gagal nonton konser Coldplay, ternyata terbatas seperti mini concert yang tiketnya diundi, udah gitu websitenya bahasa Jepang semua puyeng dah..bye bye Coldplay huhuhuhu... Tapi karena semua sudah disiapkan jadilah tetap nekat berangkat..Ganbatte