Sabtu, 24 Januari 2015

Osaka menjadi penutup perjalanan kami.. Sayonara Jepang!!

Setelah 1x24 jam kami berkeliling Kyoto, keesokan harinya kami bersiap melanjutkan perjalanan kami ke Osaka. Kami menggunakan Shinkansen Nozomi dari Kyoto ke Osaka yang ditempuh dalam waktu 15 menit dengan harga tiket JPY 1380 per orang untuk unreserved seat. Saya takjub dengan Kyoto Station, stasiun yang modern, bersih & nyaman sudah seperti international airport, tersedia juga tempat isetan department store.

Kyoto Station
Modern, Bersih & Nyaman

Kota Osaka sama halnya dengan kota Tokyo, modern, tertata rapi & bersih. Karena waktu kami terbatas, jadi kami bergegas menuju tempat tujuan yang sudah kami rencanakan yaitu Osaka museum of history dan Osaka Castle, kedua tempat ini letaknya sangat berdekatan sehingga cukup dengan jalan kaki. Oiya, karena di Osaka kami hanya one day trip jadilah kita membawa tas kemana-mana sudah persis seperti turis nyasar hahaha..untunglah kita terselamatkan oleh fasilitas coin lockers yang banyak ditemui di setiap tempat keramaian seperti di stasiun kereta, harganya terjangkau JPY 300 untuk locker ukuran kecil & JPY 400 untuk locker ukuran sedang dan JPY 500 untuk locker ukuran besar dan tidak dihitung per jam. Koin yang digunakan hanya pecahan JPY100, jadi simpanlah uang koin JPY100 untuk saat seperti ini sangat berguna. Oiya,,jangan lupa catat secara detail tempat kita menyimpan tas, difoto bila perlu, seperti yang tadi saya sampaikan, ada banyak coin lockers bertebaran.

Tas backpacker ukuran 20 liter muat di locker ukuran sedang

Osaka Castle
Wow,,itu kata-kata pertama saya saat melihat Osaka Castle ini,,arsitek dan design bangunannya sangat cantik, bentengnya dikelilingi oleh parit yang besar seperti sungai, hampir sama dengan Nijo Castle di Kyoto. Walaupun capek juga jalan kaki dari pintu gerbang depan sampai menuju istana ini fiuhh,,tapi terbayar dengan indahnya pemandangan dari atas istana ini :) 
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah menjelang malam, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi ebisu bridge di canal dotonburi yang terkenal dengan papan iklan besar dari perusahaan Permen Glico, menampilan seorang pelari yang melintasi garis finish.







Ebisu bridge menjadi destinasi terakhir kami di Osaka, tidak terasa selama 5 hari kami berkeliling Jepang secara maraton ke Tokyo, Kyoto dan Osaka, saatnya kami kembali ke Jakarta. Banyak hal yang saya dapatkan dari negeri sakura ini, selain mengagumi kemajuan teknologinya,  budaya, bangunan bersejarah, infrastruktur, kuliner, kebersihan lingkungan dan keramahan orang Jepang. Nah, ada satu hal yang membuat saya sangat terkesan dengan keramahan orang Jepang, sewaktu kami di Gion, Kyoto kami bingung naik bus yang mana untuk kembali ke tempat penginapan, kami bertanya kepada seorang Bapak yang berpakaian jas rapi yang sepertinya baru pulang dari kantor, saya yakin dia mengerti bahasa Inggris, namun dia menjawab tetap dengan bahasa Jepang dan dia mengerti maksud pertanyaan kami, kemudian dengan bahasa tubuh bapak tersebut mengajak kami berjalan dan kami benar-benar diantar sampai ke tempat pemberhentian bus yang benar,,wow,,,terharu..Oiya saya mau berbagi sedikit tips untuk teman-teman yang ingin berlibur ke Jepang antara lain sebagai berikut :
  • Rajin browsing, membaca buku maupun blog tentang Jepang dari ketiga hal ini saya & suami bisa menyusun itinerary (jadwal perjalanan) yang kami inginkan saat berada di Jepang dan terbukti efektif semua destinasi yang kami inginkan berhasil dicapai, ya walau terkadang nyasar2 juga hehe..
  • Lengkapi dokumen kelengkapan seperti paspor dan VISA
  • Download gambar peta subway atau JR Line di setiap kota yang akan kita kunjungi
  • Booking hotel sebelum kita berangkat ke Jepang, carilah hotel yang dekat dengan subway station
  • Kalkulasi semua biaya yang kita butuhkan selama di Jepang, jangan lupa membawa credit card untuk berjaga-jaga
  • Aktifkan paket internet, sms dan telepon operator kita sebelum berangkat, karena disana saya kesulitan mencari sim card, ternyata kebanyakan handphone di Jepang sudah di-inject dengan nomor jadi harus sewa handphone dan ternyata harga sewanya cukup mahal
  • Jangan lupa membawa charger dan power bank. Oiya karena di Jepang bentuk steker listriknya  berbeda dengan di Indonesia, bentuknya lempengan pipih (bisa dilihat gambarnya di google) jadi belilah steker listrik kaki 3 yang cocok
  • Bawalah sepatu yang paling nyaman buat kita untuk berjalan jauh, karena disana kita akan jalan, jalan dan jalan namanya juga jalan-jalan hahahaha
Sekian sedikit cerita kami selama berada di Jepang, mudah-mudahan membawa manfaat bagi pembaca :) Arigatō gozaimasu